Pengelolaan arus kas perusahaan yang tepat bisa berdampak pada keberlangsungan bisnis secara jangka panjang dan kesejahteraan karyawan. Untuk itulah memilih dan mengelola arus kas dilakukan secara hati-hati karena mengelola arus kas yang tepat sangat penting bagi keberlangsungan dan stabilitas keuangan suatu bisnis. Arus kas yang sehat membantu perusahaan membayar kewajiban tepat waktu, mengambil peluang investasi yang baik, dan menghindari krisis likuiditas.
Untuk meningkatkan arus kas salah satunya dengan memiliki berbagai sumber pendapatan dapat membantu stabilitas keuangan perusahaan, terutama jika perusahaan menghadapi risiko penurunan penjualan dari satu produk atau layanan tertentu. Memperluas portofolio produk, layanan, atau jangkauan pasar untuk memperbesar aliran arus kas masuk dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber dengan begitu sumber laba bersih ditahan sebagai cadangan kas dapat terjaga.
Selain itu arus kas juga dapat dihasilkan dari aktivitas investasi namun kegiatan ini perlu dilakukan secara hati-hati dan tidak merugikan di masa mendatang. Arus Kas dari Aktivitas Investasi atau Cash Flows From Investing Activities adalah bagian dari laporan arus kas yang menunjukkan kas yang dihasilkan atau digunakan dalam aktivitas yang berkaitan dengan investasi perusahaan selama periode tertentu. Aktivitas investasi mencakup transaksi-transaksi yang terkait dengan pembelian, penjualan, atau perolehan aset tetap, aset tak berwujud, dan investasi lainnya. Apa saja yang termasuk di dalamnya? berikut adalah komponen utama arus kas dari aktivitas investasi:
Pembelian Aset Tetap atau Aktiva Jangka Panjang
Meliputi pembelian aset seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan kendaraan yang digunakan untuk operasional jangka panjang. Kas yang digunakan dalam pembelian aset tetap ini dicatat ke dalam laporan keuangan sebagai pengeluaran dalam arus kas investasi.
Meliputi pembelian aset seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan kendaraan yang digunakan untuk operasional jangka panjang. Kas yang digunakan dalam pembelian aset tetap ini dicatat ke dalam laporan keuangan sebagai pengeluaran dalam arus kas investasi.
Penjualan Aset Tetap atau Aktiva Jangka Panjang
Ketika perusahaan menjual aset tetap atau aktiva jangka panjang, seperti menjual bangunan atau peralatan lama, maka dana yang dihasilkan dari penjualan ini dicatat sebagai penerimaan kas dari aktivitas investasi.
Ketika perusahaan menjual aset tetap atau aktiva jangka panjang, seperti menjual bangunan atau peralatan lama, maka dana yang dihasilkan dari penjualan ini dicatat sebagai penerimaan kas dari aktivitas investasi.
Pembelian atau Penjualan Investasi
Sumber cash flow ini dari investasi dalam bentuk sekuritas (saham, obligasi) atau investasi pada perusahaan lain. Misalnya, jika perusahaan membeli saham perusahaan lain, ini akan dicatat sebagai pengeluaran kas. Sebaliknya, jika perusahaan menjual saham atau obligasi yang dimiliki, hasil penjualannya akan dicatat sebagai penerimaan kas. Namun investasi jenis ini perlu dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan keputusan yang matang.
Sumber cash flow ini dari investasi dalam bentuk sekuritas (saham, obligasi) atau investasi pada perusahaan lain. Misalnya, jika perusahaan membeli saham perusahaan lain, ini akan dicatat sebagai pengeluaran kas. Sebaliknya, jika perusahaan menjual saham atau obligasi yang dimiliki, hasil penjualannya akan dicatat sebagai penerimaan kas. Namun investasi jenis ini perlu dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan keputusan yang matang.
Pengeluaran untuk Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Di beberapa perusahaan, terutama yang berbasis teknologi atau farmasi, investasi dalam R&D dianggap sebagai aktivitas investasi, meskipun sebagian besar pengeluaran R&D biasanya dicatat dalam arus kas operasional. Namun, jika R&D dilakukan untuk menghasilkan aset (misalnya, paten), maka arus kas tersebut termasuk dalam aktivitas investasi.
Di beberapa perusahaan, terutama yang berbasis teknologi atau farmasi, investasi dalam R&D dianggap sebagai aktivitas investasi, meskipun sebagian besar pengeluaran R&D biasanya dicatat dalam arus kas operasional. Namun, jika R&D dilakukan untuk menghasilkan aset (misalnya, paten), maka arus kas tersebut termasuk dalam aktivitas investasi.
Pemberian atau Pelunasan Pinjaman pada Pihak Lain
Jika perusahaan memberikan pinjaman pada pihak ketiga (misalnya, perusahaan afiliasi atau subsidiary), jumlah pinjaman ini akan dicatat sebagai arus keluar kas. Sebaliknya, jika pihak ketiga membayar kembali pinjaman tersebut, kas yang diterima dicatat sebagai arus masuk dalam aktivitas investasi.
Jika perusahaan memberikan pinjaman pada pihak ketiga (misalnya, perusahaan afiliasi atau subsidiary), jumlah pinjaman ini akan dicatat sebagai arus keluar kas. Sebaliknya, jika pihak ketiga membayar kembali pinjaman tersebut, kas yang diterima dicatat sebagai arus masuk dalam aktivitas investasi.
Arus kas dari aktivitas investasi memberikan gambaran mengenai strategi investasi perusahaan dan seberapa besar dana yang dialokasikan untuk ekspansi atau pengembangan aset jangka panjang. Arus kas investasi negatif bisa menunjukkan adanya investasi besar misalnya ekspansi pabrik, sedangkan arus kas positif bisa menandakan perusahaan melakukan divestasi atau mengalihkan aset. Mengelola arus kas dengan strategi yang tepat memungkinkan perusahaan memaksimalkan penggunaan dana yang ada, menghindari masalah likuiditas, dan menjaga stabilitas operasional untuk pertumbuhan jangka panjang.
****